Tokoh Mahabharata (Part1): Lahirnya Pandawa (पानदव)
Setiap cerita pasti ada tokoh
protogonis dan antagonis, begitu pula pada cerita Mahabharata. Pandawa sebagai
tokoh protogonis, sedangkan Kurawa sebagai tokoh antagonis. Dalam beberapa
sumber yang saya baca [here] Pandawa sendiri mempunyai arti sebgai “Putra
Pandu”. Para Pandawa terdiri dari lima orang pangeran, tiga di antaranya
(Yudhistira, Bhima dan Arjuna) merupakan Putra kandung Dewi Kunti, sedangkan
yang lainnya (Nakula dan Sadewa) merupakan putra kandung Dewi Madri, namun ayah
mereka sama, yaitu Pandu.
[Kiri-Kanan] Sadewa, Nakula, Arjuna, Bhima dan Yudhistira. Source: here,edited by me |
Kitab Mahabharata bagian pertama
(Adiparwa) mengisahkan tentang
kutukan yang dialami Pandu setelah membunuh brahmana bernama Resi Kindama tanpa
sengaja. Brahmana itu terkena panah Pandu ketika ia dan istrinya sedang
bersenggama dalam wujud sepasang rusa. Menjelang ajalnya tiba, Resi Kindama
sempat mengutuk Pandu bahwa kelak ia akan mati ketika bersetubuh dengan
istrinya. Dengan penuh penyesalan, Pandu meninggalkan takhta Hastinapura dan
memulai hidup sebagai pertapa dihutan untuk mengurangi hawa nafsu. Kedua
istrinya, yaitu Dewi Kunti dan Dewi Madri dengan setia mengikutinya. Setelah
lama tidak dikaruniai keturunan, Pandu mengutarakan niatnya untuk memiliki anak.
Kunti yang menguasai mantra Adityahredaya
segera mewujudkan keinginan suaminya. Mantra tersebut adalah ilmu pemanggil
dewa untuk mendapatkan putera. Jadi, secara tidak langsung, kelima putra Pandu
tersebut merupakan penitisan dari masing-masing Dewa. Berikut kelima putra
Pandu:
Yudhistira
merupakan saudara para Pandawa yang paling tua. Ia merupakan penjelmaan dari
Dewa Yama (Dewa Akhirat) dan lahir dari Dewi Kunti. Sifatnya sangat bijaksana,
tidak memiliki musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki
moral yang sangat tinggi dan suka memaafkan serta suka mengampuni musuh yang
sudah menyerah. Memiliki julukan Dhramasuta (putera Dharma), Ajathasatru (yang
tidak memiliki musuh), dan Bhārata(keturunan Maharaja Bharata). Beberapa
julukan lain yang dimiliki Yudhisthira adalah Kururaja (pemuka bangsa Kuru),
Kurunandana (kesayangan Dinasti Kuru), Kurupati (raja Dinasti Kuru), Pandawa
(putra Pandu), Parta (putra Prita atau Kunti).
Dari
beberapa literature yang saya baca, ada satu peristiwa yang penting, dimana di
peristiwa ini diperlihatkan sifat keadilan dan kebijaksanaan dari Yudhistira
saat diuji oleh Dewa Dharma.
Pada
suatu hari menjelang berakhirnya masa pembuangan, Yudhistira dan keempat
adiknya membantu seorang brahmana yang kehilangan peralatan upacaranya karena tersangkut
pada tanduk seekor rusa liar. Dalam pengejaran terhadap rusa itu, kelima
Pandawa merasa haus. Yudhistira pun menyuruh Sadewa mencari air minum. Karena
lama tidak kembali, Nakula disuruh menyusul, kemudian Arjuna, lalu akhirnya
Bima menyusul pula. Yudhistira semakin cemas karena keempat adiknya tidak ada yang
kembali.
Yudhistira
kemudian berangkat menyusul Pandawa dan menjumpai mereka telah tewas di tepi
sebuah telaga. Ada seekor bangau (baka) yang mengaku sebagai pemilik telaga
itu. Ia menceritakan bahwa keempat Pandawa tewas keracunan air telaganya karena
mereka menolak menjawab pertanyaan darinya. Sambil menahan haus, Yudhistira
mempersilakan Sang bangau untuk bertanya. Sang bangau lalu berubah wujud
menjadi Yaksa. Satu per satu pertanyaan demi pertanyaan berhasil ia jawab.
Inilah sebagian pertanyaan yang diajukan Yaksa
pada Yudhistira:
Yaksa: Apa yang lebih berat daripada
Bumi, lebih luhur daripada langit, lebih cepat daripada angin dan lebih
berjumlah banyak daripada gundukan jerami?
Yudhistira: Sang Ibu lebih berat daripada
Bumi, Sang Ayah lebih luhur daripada langit, Pikiran lebih cepat daripada angin
dan kekhawatiran kita lebih berjumlah banyak daripada gundukan jerami.
Yaksa: Siapakah kawan dari seorang
musafir? Siapakah kawan dari seorang pesakitan dan seorang sekarat?
Yudhistira: Kawan dari seorang musafir adalah
pendampingnya. Tabib adalah kawan seorang yang sakit dan kawan seorang sekarat adalah
amal.
Yaksa: Hal apakah yang jika
ditinggalkan membuat seseorang dicintai, bahagia dan kaya?
Yudhistira: Keangkuhan, bila ditinggalkan
membuat seseorang dicintai. Hasrat, bila ditinggalkan membuat seseorang kaya
dan keserakahan, bila ditinggalkan membuat seseorang bahagia.
Yaksa: Musuh apakah yang tidak
terlihat? Penyakit apa yang tidak bisa disembuhkan? Manusia macam apa yang
mulia dan hina?
Yudhistira: Kemarahan adalah musuh yang
tidak terlihat. Ketidakpuasan adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Manusia mulia adalah yang mengharapkan kebaikan untuk semua makhluk dan Manusia
hina adalah yang tidak mengenal pengampunan.
Akhirnya,
Yaksa pun mengaku kalah, namun ia hanya sanggup menghidupkan satu orang saja.
Dalam hal ini, Yudhistira memilih Nakula untuk dihidupkan kembali. Yaksa heran
karena Nakula adalah adik tiri, bukan adik kandung. Yudhistira menjawab bahwa
dirinya harus berlaku adil. Ayahnya, yaitu Pandu memiliki dua orang istri. Karena
Yudhistira lahir dari Kunti, maka yang dipilihnya untuk hidup kembali harus
putra yang lahir dari Madri, yaitu Nakula. Yaksa terkesan pada keadilan Yudhistira.
Ia pun kembali ke wujud aslinya, yaitu Dewa Dharma. Kedatangannya dengan
menyamar sebagai rusa liar dan yaksa adalah untuk memberikan ujian kepada para
Pandawa. Berkat keadilan dan ketulusan Yudhistira, maka tidak hanya Nakula yang
dihidupkan kembali, melainkanjuga Bima, Arjuna, dan Sadewa.
Kemudian
kelak Ia nantinya akan menjadi seorang Maharaja dunia setelah perang akbar di
Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha
demi menyatukan kerajaan-kerajaan India Kuno agar berada di bawah pengaruhnya.
Setelah pensiun, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama dengan
saudara-saudaranya yang lain sebagai tujuan akhir kehidupan mereka. Setelah
menempuh perjalanan panjang, ia mendapatkan surga.
Bhima merupakan putra
kedua dari lima Pandawa. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu (Dewa Angin).
Bhima sendiri mempunyai arti ‘hebat’, ‘dahsyat’, dan ‘mengerikan’. Nama lain
Bhima yaitu Werkudara, artinya adalah ‘perut serigala’, dan merujuk ke
kegemarannya makan. Nama julukan yang lain adalah Bhimasena yang berarti
panglima perang. Bima sangat kuat lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan
berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia
memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama
Rujakpala dan pandai memasak. Ia memiliki seorang putera dari ras raksasa bernama
Gatotkaca, turut serta membantu ayahnya berperang, namun gugur. Akhirnya Bima
memenangkan peperangan dan menyerahkan tahta kepada kakaknya, Yudistira. Menjelang
akhir hidupnya, ia melakukan perjalanan suci bersama para Pandawa ke gunung Himalaya.
Di sana ia meninggal dan mendapatkan surga. Bima setia pada
satu sikap, yaitu tidak suka berbasa-basi, tak pernah bersikap mendua, serta
tidak pernah menjilat ludahnya sendiri.
Arjuna merupakan
putra bungsu Dewi Kunti dengan Pandu. Namanya (dalam bahasa Sanskerta) memiliki
arti “yang bersinar”, “yang bercahaya”. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa
Indra, Sang Dewa perang. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap
sebagai ksatria terbaik oleh Drona. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya
sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran
akbar di Kurukshetra. Arjuna memiliki banyak nama panggilan, seperti misalnya
Dhananjaya (yang mahir menguasai busur panah ‘dhanu); Kirti (yang bermahkota indah – karena ia diberi mahkota
indah oleh Dewa Indra saat berada di surga); Partha (putera Kunti – karena ia
merupakan putra Perta alias Kunti). Dalam pertempuran di Kurukshetra, ia berhasil
memperoleh kemenangan dan Yudhistira diangkat menjadi raja. Setelah Yudhistira
mangkat, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama para Pandawa dan
melepaskan segala kehidupan duniawi. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan
mencapai surga.
4.
Nakula
Nakula. Source: here |
5.
Sadewa
Sadewa. source: here |
Fiuhhh…..Alhamdulilah
setelah beberapa hari masuk draft,akhirnya bisa terbit juga hhaa (balada blog
pemula).
Semoga bermanfaat dan
next post insyaalloh tentang Kurawa dan kawan-kawannya :D
Terima kasih dan
ditunggu komentarnya
28 Oktober 2014 #SelamatHariSumpahPemuda 03:31
@rhidayat04
Komentar
Posting Komentar