Pengalaman ke Balaraja dan Interview di PT Charoen Phokphand Feedmill Balaraja
Assalamualaikum, bagaimana kabar
teman-teman semua? Semoga masih dalam lindungan Alloh SWT tanpa kekurangan
apapun.
Sudah lama sepertinya saya tidak
mengisi dan berbagi tips di blog ini, semoga pengalaman kali ini bermanfaat
buat teman-teman yang akan dan berencana untuk ke Balaraja, Serang, Banten,
khususnya yang mau interview tapi belum tau bagaimana caranya saya dapat
ketempat interview tepat waktu.
Pada hari Kamis, 8 Maret 2018 Pkl.
09:10 WIB saya mendapatkan telp dengan nomor: (021)690xxxx, kemudian dengan
cepat kilat saya mengangkat telp tersebut, Alhamdulilah panggilan pekerjaan di
PT Charoen Phokphand. Saya kira tempat tes nya akan diadakan di Ancol, teryata
di feedmill nya, Balaraja, Banten.
PT Charoen Pokhand Indonesia |
Masih agak bingung, saya khirnya
menyanggupi untuk memenuhi panggilan interview tersebut di hari Senin, tanggal
12 Maret 2018. Selang Pkl. 16:00 WIB saya mendapatkan email undangan resmi
yang berisi formulir data diri dan PETA. Iya peta, akhirnya……
Selama beberapa hari saya mencoba
mencari alternatif kendaraan untuk menuju lokasi, tepatnya di JL. Raya Serang
KM 30, Desa Cengkudu, Kec. Balaraja. Alternatif pertama yaitu menggunakan Commuterline (KRL). Commuterline dengan jurusan stasiun Tangerang (iya, yang penting
saya sudah sampai di Tagerang dulu).
Hari yang ditunggupun tiba, saya
mempersiapkan semua dengan matang, semoga tidak terlambat di lokasi tes.
Saya berangkat dari Stasiun Jatinegara
Pkl. 06:00. Menggunakan jurusan Jatinegara-Depok dengan alasan klasik,
Bekasi-Manggarai terlalu sempit untuk saya naiki, penuh maksudnya, maklum hari
Senin. Saya menggunakan Kartu FlazzBCA, jadi tidak perlu membeli THB (Tiket
Harian Berjamin). Sebelumnya, saya mengaktifkan kartu tersebut di mesin aktifasi
yang ada di sebelah sebelum pintu masuk. Setelah di aktifkan, baru bisa
digunakan.
Commuterline
sampai di stasiun Duri pada Pkl. 06:45 WIB , setelah itu saya transit (turun)
dan berganti CL jurusan stasiun Duri-Tangerang.
Setelah sampai di stasiun Tangerang
(dengan tarif dari Stasiun Jatinegara-Tangerang sebesar Rp. 4.000), saya
keluar, berjalan dan belok kesebelah kanan menuju antrian angkot tujuan Bitung
dengan nomor 01. Saya menaiki angkutan tersebut dan turun setelah Bitung (saran
saya kalian turun di Cimone, dari situ bisa naik angkutan warna merah full tujauan Cimone-Balaraja). Setelah
membayar sebesar Rp. 8000 saya menunggu angkutan ke Balaraja yang berwarna
merah penuh. Saya menaiki dengan tujuan Cimone-Balaraja, sambil memegang GPS,
iya, saya sarankan untuk kalian yang mau kesuatu tempat, mengandalkan Google
Map, hal itu sangat bermanfaat sekali untuk estimasi waktu kedatangan dan
mengetahui kalian ada di daerah mana). Setelah manaiki angkutan tersebut yang
Alhamdulilah supirnya enak buat di tayaian dan perjalanan pun berjalan lancar karena
angkotnya udah penuh juga jadi tidak nge-tem
lagi. Waktu menunjukan Pkl. 08.45 WIB tapi belum masuk Balaraja. Akhirnya saya
pasrah sambil berdoa semoga masih bisa masuk. Perjalanan cukup jauh dari KM 1
serang sampai KM 28/29. Kurang lebih ada 40 menit. Teryata angutan tersebut hanya
sampai perbatasan Balaraja-Serang. Total yang mesti di bayar Rp. 8.000.
dilanjut menggunakan angkutan putih penuh menuju serang, di KM 30. Setelah 7
menit, akhirnya sampai di tempat tujuan Pkl. 09:22 WIB. Cuaca hujan lagi,
mendukung sekali T-T. setelah berlari dan lapor ke petugas keamanan, mereka
meminta KTP untuk ditukarkan dengan Id-Card. Setelah itu memasuki lobi kantor
utama untuk laporan lagi. Setelah memasuki lobi utama dan memberikan laporan,
saya diminta menuggu, karena datangnya cukup terlambat dan Alhamdulilah masih
diterima untuk mengikuti tes.
Setelah menunggu kurang lebih 5 menit,
saya dibantu sama petugas keamanan di antar ke lt.2 untuk bertemu dengan HRD.
Pada saat itu, didalam ruangan sudah ada 7 orang. Tidak perlu menunggu lama,
saya bertemu dengan Bpk Andhany, beliau adalah HRD PT Charoen Phokphand yang
sebelumnya hanya bisa melihat melalui Linkedin, akhirnya bertemu langsung
dengan beliau. Beliau memberi arahan untuk mengerjakan soal psikotest, kalau
tidak salah ingat ada 4 tes. Setelah mengerjakan psikotest, menunggu giliran
untuk interview dengan User.
Saya sudah mempersiapkan semaksimal
mungkin yang saya bisa, entahlah kadang saya berpikir mungkin saya tidak
berusaha semaksimal mungkin akan kesempatan yang telah diberikan kepada saya.
Interview berjalan dengan lancar, ada tiga orang termasuk HRD. Awal perkenalan,
ditaya sekarang sedang bekerja dimana, saya jawab saya bekerja di sebuah
perusahaan swasta yang bergerak di bidang pekayanan transportasi umum. Beliau
agak mengernyit, beda jauh ya sama jurusan atau kuliah yang Anda ambil. Saya
menjawab, betul pak, karena hanya perusahaan tersebut yang memberi saya
kesempatan untuk kembali bekerja. Dari situ, user sudah mulai agak malas mungkin ya untuk melanjutkan
pertayaannya, sudah cukup puas, akan tetapi Bpk HRD membantu untuk membuka
celah di pekerjaan sebelumnya. Agak tertarik, tapi belaiu bertaya saya lulusan
apa? Saya jawab saya lulusan Biologi, tapi jujur, saya tidak mempersiapkan
tentang mata kuliah Biologi, saya memepersiapkan materi “pekerjaan” dan “job
desc”, beliau bertaya hal “kecil” mengenai bagian tumbuhan. Saya sebagai
lulusan Biologi mungkin diharapkan bisa menjawab lebih baik, tapi mungkin
jawaban saya kurang memuaskan jadi membuat beliau malas untuk bertaya lebih
detail, dan sedikit membuat kecewa pihak HRD.
Saya ingin sekali bekerja di bidang
Manufacturing, terlepasa sekarang saya sudah bekerja dan saya bersyukur sekali
bisa bekerja kembali, Alhamdulilah.
Selesai berbincang dengan User yang
saya tebak akhirnya kurang memuaskan, saya diminta untuk menunggu di lat. 1
hingga antrian interview selesai, karena sebelum pulang, kita disuruh untuk
makan siang terlebih dahulu (kebetulan sedang ada acara syukuran).
Bagi yang merasa dari luar daerah, akan
mendapatkan uang pengganti/uang saku dari prusahaan. Saya salut, karena saingan
saya sebelumnya sudah melalui beberapa tahap hingga akhirnya mereka dipanggil ke
Jakarta. Oiy, diantara mereka juga ada yang diantar jemput, saya merasa iri
hhe, tapi saya tetap bersyukur, setidaknya saya jadi tau jalan dan dapat
berbagi cerita tentunya.
Selepas makan siang, saya dan 2 orang
teman berniat untuk berteduh terlebih dahulu di Masjid dekat pintu keluar
dikarenakan hujan yang cukup lebat mengguyur daerah Balaraja. Setelah selesai
salat dan hujan mulai sedikit reda, saya memutuskan untuk pulang.
Alhamdulilah, sampai rumah dengan
selamat. Bagaimana hasilnya? Saya pasrah , karena setelah tenggak waktu yang
dijanjikan tidak ada informasi lebih lanjut. Jadi. Tetap fokus lagi bekerja dan
masih tetap mencari yg terbaik. Move on istilahnya agar hati tenang :)
Beberapa dokumentasi yang bisa saya
ambil.
Percayalah, rezeki itu tidak akan tertukar.
Buang jauh-jauh rasa kurang percaya diri, rasa was-was karena mendengar ada
titipan orang dalam atau apapun itu (ini yang sering saya dengar, tapi tetep
percaya pada diri dan usaha sendiri yaaa). Karena sebenarnya, hasil akhir merupakan usaha dari diri kita
sendiri, usaha tidak akan menghianati hasil. Paling utama, jangan lupa meminta doa restu kepada kedua orang tua,
telp beberapa detik sebelum berangkat. Semangat.
Jakarta, 16 November 2018 21.13 WIB
Komentar
Posting Komentar